Sahabat Guru yang saya hormati sengaja Admin memposting alamat-alamat Website yang bisa memperbaharui infomasi dan menambah pengetahuan kita untuk lebih lanjut kunjungi langsung ke alamat Website yang sudah Admin sediakan, mudah ko!! hanya klik.. lalu sahabat guru akan dibawa ke situs resminya mudah-mudahan bisa bermanfaat
BKN ( Badan Kepegawaian Negara )
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendiknas )
Layanan
Unit Utama
Dinas Pendidikan Kab.Bogor
Portal BOS Kabupaten Bogor (SIRKAS dan SERIAL)
Mapenda Kabuapaten Bogor
Info Sertifikasi Guru Kabupaten Bogor
Catatan Menjelang Malam (episode 1)
ReplyDeleteUntuk mengetahui kondisi penguasaan kompetensi guru, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikian, Kebudayaan, dan Penjaminan Mutu Pendidikan ( Badan PSDMPK - PMP ) akan melaksanakan Uji Kompetensi Guru (UKG). Ujian yang wajib diikuti semua guru, baik guru PNS maupun bukan PNS ini juga untuk memetakan kompetensi guru, tak terkecuali bagi guru kelas SD.
UKG tahun 2015 dimaksudkan untuk mengetahui peta penguasaan guru pada kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Hasilnya digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pemberian program pembinaan dan pengembangan profesi guru.
Uji Kompetensi Guru akan dilaksanakan secara Online sedangkan tempat untuk ujian dintentukan oleh Dinas Pendidikan Kab./Kota masing - masing daerah, Guru peserta UKG mengerjakan maksimal 100 soal dengan waktu 120 menit ( 2 Jam ) . Komposisi instrumen materi Tes adalah 30 % Kompetensi Pedagogik dan 70% Kompetensi Profesional
Catatan Menjelang Malam (episode 2)
ReplyDeleteSejak ditetapkannya Permenegpan RB Nomor 16 Tahun 2009 dan Permendiknas Nomor 35 tahun 2010 dan diberlakukan mulai tahun 2013 (untuk Kabupaten Bogor baru dimulai tahun 2015) yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan profesionalitas guru dalam bekerja. Dalam kedua peraturan tersebut dijelaskan bahwa untuk kenaikan pangkat dan golongan, seorang guru diwajibkan menyusun karya ilmiah sesuai dengan kepangkatannya mulai dari golongan III b. Namun demikian masih ada sebagian guru yang belum berupaya untuk mengembangkan profesinya, bahkan belum tahu apa itu pengembangan profesi berkelanjutan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara dan Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, yang dimaksudkan pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya. Guru Pertama dengan pangkat Penata Muda golongan ruang III a sampai dengan pangkat pembina Utama golongan ruang IV e wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan, yaitu: pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif.
Jenis pengembangan profesi berkelanjutan, meliputi: (1) pengembangan diri yang terdiri atas diklat fungsional, kegiatan kolektif guru (KKG), (2) publikasi ilmiah yang terdiri atas publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal dan publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan dan pedoman guru, (3) karya inovatif yang meliputi menemukan teknologi tepat guna, menemukan atau menciptakan karya seni, dan mengikuti pengembangan, penyusunan standar, pedoman soal dan sejenisnya.
Permasalahannya, apakah sebenarnya yang menjadi penyebab sebagian guru tidak berupaya untuk melakukan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan?. Padahal dalam Permendiknas Nomor 35 tahun 2010 Pasal37 (1) disebutkan bahwa Guru yang tidak dapat memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan tidak mendapat pengecualian dari Menteri Pendidikan Nasional dihilangkan haknya untuk mendapat tunjangan profesi, tunjangan fungsional, dan maslahat tambahan.
Catatan Menjelang Malam (episode 3)
ReplyDeleteAYO …… ME… NU…LIS
Masyarakat di negara-negara maju mempunyai kebiasaan yang sama, yaitu kegemaran dalam membaca dan menulis. Hal itu menimbulkan pertanyaan, apakah karena masyarakatnya gemar membaca dan menulis negaranya menjadi maju, atau karena negaranya sudah maju sehingga masyarakatnya perlu membaca dan menulis? Mana yang benar menurut Anda. Mungkin keduanya benar. Yang jelas masyarakat Inggris, Amerika, Jerman, dan Jepang termasuk negara maju yang masyarakatnya gemar membaca dan menulis.
Banyaknya buku yang terbit setiap tahun di negara-negara itu dapat digunakan sebagai bukti. Berdasarkan data beberapa tahun lalu Inggris menerbitkan 110.000 judul buku per tahun, diikuti Amerika 100.000, Jerman 85.000, dan Jepang, 75.000. Bagaimana masyarakat kita? Indonesia baru menerbitkan sekitar 7.000 judul, itupun tidak laku terjual seluruhnya sebab yang membeli orangnya hanya itu-itu saja. Padahal yang namanya Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia telah memberikan Tunjangan Profesi kepada hampir seluruh Guru di negaranya dan sudah menikmati tunjangan tersebut. Tujuan pemberian tunjangan tersebut adalah untuk meningkatkan profesionalisme guru, yang pada akhirnya akan meningkatkan pula mutu pendidikan di negaranya, tetapi mengapa judul buku yang diterbitkan tidak laku seluruhnya? Lari kemanakah uang tunjangan profesi yang diberikan kepada guru tersebut? Jawabannya bisa anda kirim ke hati anda sendiri melalui e-mail : nurani_qaisin@yaooh.cam.keun.
Catatan Menjelang Fajar (episode 4)
ReplyDeleteGuru yang Penulis
Guru yang melakukan kegiatan menulis akan menghasilkan tulisan. Tulisan adalah “rekaman” peristiwa, pengalaman, pengetahuan, dan ilmu, serta pemikiran manusia. Dengan adanya tulisan itu, manusia lain yang tinggal di tempat yang jauh dapat menangkap dan memahami pengetahuan dan pemikiran tersebut. Hebatnya lagi, tulisan dapat dibaca sekarang, tahun depan, atau puluhan tahun yang akan datang. Tulisan memang dapat menembus ruang dan waktu.
Dalam dunia pendidikan, tulisan tampak lebih penting lagi. Agaknya di dunia ini tidak ada sekolah yang dikembangkan tanpa buku. Mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai perguruan tinggi, semuanya memerlukan buku sebagai sarana belajar.
Buku itu ada, karena ada yang menulis. Seandainya saat sekarang tidak ada lagi yang menulis, dapat dipastikan bahwa kegiatan belajar mengajar di sekolah akan terhambat, bahkan akan terhenti. Akibat selanjutnya, semua sekolah akan tutup.
Bagi seorang guru, menulis sebenarnya juga kegiatan mengajar. Bahkan, termasuk kegiatan mengajar yang amat dahsyat. Mengapa? Jika mengajar di kelas, yang mendengarkan penjelasan hanya puluhan siswa satu kelas atau beberapa kelas di sekolah tempatnya mengajar. Tetapi, jika bahan ajar itu ditulis, pembacanya bisa ratusan, ribuan, atau puluhan ribu. Bukan hanya siswa di sekolahnya, tetapi juga siswa di kota-kota lain di seluruh Indonesia. Hebatnya, tulisan yang dihasilkannya dapat dipelajari sekarang, tahun depan, atau beberapa tahun kemudian. Tak salah, banyak orang mengatakan bahwa guru yang juga berprofesi sebagai penulis disebut sebagai “guru bangsa yang abadi”.
Keuntungan lain bagi guru yang juga penulis, dia memperoleh penghasilan tambahan berupa royalti dari penerbit yang menerbitkan buku hasil tulisannya. Dia juga dikenal dikalangan pendidikan. Rasa percaya diripun meningkat, karena tulisannya mengajari masyarakat dan turut mencerdaskan bangsa. Ada kepuasan batin melihat tulisannya bermanfaat bagi banyak orang.
Catatan Setelah Dhuha (episode 5)
ReplyDeleteApa Manfaat Menulis?
Jika hati anda bertanya, apa manfaat menulis? The Liang Gie (1992:1-3) menjelaskan manfaat dari kebiasaan anda menulis:
1. Dengan sering menulis, seorang guru penulis dituntut untuk menghubungkan buah pikiran berupa ide-ide yang satu dengan yang lain, merencanakan uraian yang sistematis dan logis, menimbang suatu perkataan yang tepat, dan selalu mengamati dfan menganalisis realitas sosial di lingkungan sekitarnya yang selalu berubah secara dinamis. Aktivitas ini akan selalu menambah daya pikirnya, kemampuan imajinasi dan kreativitasnya, serta memori dan kecerdasannya.
2. Seorang penulis pemula yang terus menulis, walaupun naskahnya belum berhasil diterbitkan dan berkali-kali ditolak penerbit, sesungguhnya ia sedang melatih diri untuk menjadi tabah, ulet, tekun, usaha, dan teliti (TUTUT) yang
pada akhirnya akan mencapai suatu keberhasilan. Jika ia telah berhasil karyanya diterbitkan, ia akan termotivasi untuk terus berkarya lebih bagus lagi.
Aertikel pendeknya mantap pa.. izin copas buat postingan di Gugus Leuweungkolot.. mudah-mudahan Indonesia akan berubah bila semua guru melakukan meiday untuk menulis dan Update Informasi.. dan keberhasilan itu di awali dengan ketekunan,doa dan semuanya akan menjadi Indah pada waktunya.. tetap semangat pa.. terima kasih sudah menyempatkan berbagi ilmunya disini..
DeleteTES
ReplyDelete